Jumat, 22 April 2016

Tugas ke-2 Pendidikan Gizi



1.      Untuk merubah perilaku gizi, sesorang harus terlebih dahulu termotivasi untuk melakukan perubahan. Menurut saudara apa yang dimaksud dengan ‘termotivasi’ ?

Kenapa fokus pada motivasi ? karena penelitian menunujukan bahwa mereka yang sudah mengembangkan tujuan yang kuat dan stabil adalah orang yang sangat mudah termotivasi untuk mengambil langkah dalam tujuannya. Kebanyakan orang punya tujuan untuk perilaku yang berhubungan dengan kesehatan tapi tujuannya kadang tidak terlalu kuat, orang-orang ingin makan lebih sehatan ingin lebih aktif atau ingin tidur lebih lama tetapi kenyataannya banyak kepercayaan dan emosi yang bisa bertolak belakang dengan tujuan untuk makan lebih sehat. Contohnya kue itu enak tapi bisa membuat gendut, jalan itu sehat tapi banyak makan waktu dan tenaga. “ Motivasi = kepercayaan terhadap ekspektasi x nilai “
Motivasi untuk perilaku tertentu bergantung pada kepercayaan kita tentang hasil yang diharapkan serta keuntungan untuk diri sendiri sebagai hasil akhir dari perilaku. Kejadian masa mendatang tidak bisa dijadikan determinan atau perilaku disaat sekarang. Meskipun representasi mereka dipikiran kita saat sekarang bisa menjadi efek yang kuat terhadap aksi yang dilakukan sekarang. Atas hal itu kita ingin memaksimalkan hasil yang positif seperti kesehatan, rasa, tidak membuang-buang makanan dan meminimalisir hasil negative dari perilaku gizi atau makanan seperti harga atau ketidaknyamanan.
Orang-orang yang sudah termotivasi sudah mempunyai tujuan yang kuat dan stabil juga melihat suatu perilaku yang dia lakukan untuk mencapai tujuannya dari sisi manfaat positifnya bukan dari yang negatifnya sehingga untuk mencapai tujuannya perubahan perilaku yang harus dilakukan akan terasa ringan.

2.      Berilah contoh ‘seseorang telah termotivasi untuk merubah perilaku’. (jawaban harus rinci).
Orang-orang yang menjadikan penurunan Berat Badan sebagai tujuannya, mereka harus merubah perilakunya dengan cara merubah pola makan meskipun mereka tau hal itu sangat sulit dilakukan dan makanan yang dikonsumsi akan berharga lebih mahal namun hal itu dapat dilihat dari sisi positifnya karena dengan cara mengubah pola makan akan menghasilkan penurunan berat badan sama seperti tujuan diawal. Orang-orang yang sudah termotivasi akan melihat semua kesulitan yang ditemui sebagai perjalanan yang harus dijalani dan tidak akan terasa berat karena bagi mereka tujuan akhirnya lah yang penting. Mereka akan melakukan segala cara untuk bisa meraih tujuan yang sudah ditetapkannya di awal.


Tugas ke-1 Pendidikan Gizi

1.      Uraikan 4 elemen penting yang berkontribusi dalam efektifitas pendidikan gizi.

a.       Determinan perilaku : pendidikan gizi secara jelas mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dari audiens yang memiliki tujuan dan membuat modifikasi dari factor yang mempengaruhi ini (determinan atau mediator potensial dari perubahan perilaku yang diinginkan) tujuan utama dari interfensi pendidikan gizi tidak hanya semata-mata menyediakan informasi umum.
b.      Penggunaan teori : pendidikan gizi menggunakan teori dan bukti untuk mendesain pendidikan gizi
c.       Durasi yang cukup dan pengulangan : pendidikan gizi mengikuti durasi yang cukup dan pengulangan terhadap perilaku pemilihan makanan dan kegiatan makan sendiri (juga aktifitas fisik) dan menggunakan jaringan yang berbeda untuk menyampaikan pesan dengan intensitas yang signifikan dalam periode waktu yang sesuai.
d.      Strategi : pendidikan gizi mengembangkan strategi untuk merujuk kepada determinan yang telah teridentifikasi dari perilaku atau mediator potensial perubahan dan konteks lingkungan pada berbagai level pengaruh

2.      Apa yang dimakud dengan “perilaku berfokus”
Pendekatan dengan pola perilaku terfokus berarti hasil yang diinginkan adalah perubahan dalam perilaku, pola perilaku atau kebijakan. Hasil jangka panjang yang diinginkan adalah peningkatan dibidang kesehatan atau kualitas hidup untuk individu, masyrakat atau keduanya.
Contoh jika intervensi bertujuan untuk menurunkan resiko kanker dan penyakit kardiovaskular maka akan terfokus pada pola perilaku yang melibatkan makan buah, sayur, gandum utuh lebih banyak dan mengurangi makanan dengan lemak jenuh yang tinggi.
Perilaku spesifik yang dituju diindentifkasi dari kebutuhan, persepsi dan keinginan dari audiens yang memiliki tujuan, juga dari tujuan kesehatan dan gizi nasional, serta penemuan penelitian ilmu gizi.
Perilaku harus bertujuan dan disusun berdasarkan konteks sosial karena perilaku mempengaruhi dan dipengaruhi oleh konteks sosial dan lingkungan. Focus kepada perilaku spesifik individu atau pola perilaku dan praktik masyrakat sangat penting sekarang karena mempromosikan kesehatan dan mengurangi penyakit kronis dan obesitas telah menjadi tujuan utama dari pendidikan gizi.

Selasa, 05 April 2016

Tugas ke-2 Analisis Regresi Hal.70



1.      Tugas Hal.70 data 1 ( IMT & GPP )

Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
1
Indeks Massa Tubuha
.
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Gula Post Prandial


Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.628a
.394
.370
21.629
a. Predictors: (Constant), Indeks Massa Tubuh


ANOVAb
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
7617.297
1
7617.297
16.282
.000a
Residual
11695.666
25
467.827


Total
19312.963
26



a. Predictors: (Constant), Indeks Massa Tubuh
b. Dependent Variable: Gula Post Prandial


Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
48.737
23.494

2.074
.048
Indeks Massa Tubuh
4.319
1.070
.628
4.035
.000
a. Dependent Variable: Gula Post Prandial


Langkah Pembuktian Hipotesa :
a.       Asumsi                               : bahwa model persamaan garis lurus beserta asumsinya berlaku;
b.      hipotesa                              : H : β₁ = 0
        Ha : β₁ ≠ 0
c.       uji statistik                          : t= β₁ / S β₁
d.      Distribusi Statistik               : bila asumsi terpenuhi dan H₀ diterima maka digunakan derajat kebabasan n-1;
e.      pengambilan keputusan       : H₀ ditolak bila nilai t-hitung lebih besar dari tabel; α=0.05 = 2.05553
f.        perhitungan statistik            : dari komputer out put diperoleh nilai β₁ = 4,319 dan Sβ₁= 1,070
                                            t = 4,319 / 1,070 = 4,036
g.       keputusan statistik              : nilai t-hitung = 4,036 > nilai t tabel = 2,05553
                                            kita menolak Hipotesa nol
h.      kesimpulan                         : slop garis regresi tidak sama dengan 0, maka garis regresi antara 
                                                  IMT dan GPP adalah Linier


2.       tugas Hal 70 data 2 ( BB dan Kadar Glukosa )

Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
1
Berat Badana
.
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Glukosa

Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.484a
.234
.180
9.276
a. Predictors: (Constant), Berat Badan

ANOVAb
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
368.798
1
368.798
4.286
.057a
Residual
1204.639
14
86.046


Total
1573.437
15



a. Predictors: (Constant), Berat Badan
b. Dependent Variable: Glukosa

Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
61.877
19.189

3.225
.006
Berat Badan
.510
.246
.484
2.070
.057
a. Dependent Variable: Glukosa

Langkah Pembuktian Hipotesa :
a.       Asumsi                                 : bahwa model persamaan garis lurus beserta asumsinya berlaku;
b.      hipotesa                                : H : β₁ = 0
          Ha : β₁ ≠ 0
c.       uji statistik                            : t= β₁ / S β₁
d.      Distribusi Statistik                 : bila asumsi terpenuhi dan H₀ diterima maka digunakan derajat kebabasan n-1;
e.      pengambilan keputusan         : H₀ ditolak bila nilai t-hitung lebih besar dari tabel; α=0.05 = 2,131
f.        perhitungan statistik              : dari komputer out put diperoleh nilai β₁ = 0,510 dan Sβ₁= 0,246
                                              t = 0,510 / 0,246 =  2,073
g.       keputusan statistik                : nilai t-hitung = 2,073 < nilai t tabel = 2,131
                                              kita menerima Hipotesa nol
h.      kesimpulan                           : slop garis regresi sama dengan 0, maka garis regresi antara 
                                                    BB dan kadar Glukosa adalah tidak Linier